Industri
|
||
Didirikan
|
||
Kantor
pusat
|
||
Vespa adalah merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Italia. Perusahaan induk dari Vespa, adalah Piaggio. Pada awal kedatangannya Vespa
mempunyai saingan berat skuter Lambretta, sekarang otomatis Vespa sebagai motor skuter
konvensional tidak mempunyai saingan lagi. Pasar sepeda motor Indonesia yang
unik tidak memberikan kesempatan kepada Vespa untuk menjadi besar. Merek yang
diedarkan oleh PT Dan Motor Indonesia ini mempunyai penggemar fanatik,
dan klub-klub penggemar Vespa (terutama Vespa klasik) menjamur diberbagai kota
di Indonesia, Juga sering disebut Piaggio Kodok karena mirip VW Kodok.dan vespa menjadi salah satu alat
transportasi yang modern sampai saat ini. Vespa juga termasuk alat transportasi
yang ekonomis, karena harganya yang relatif murah tapi tetap berkualitas.
akhir-akhir ini pula vespa mulai mengeluarkan produk baru nya yaitu vespa
matic.
SEJARAH VESPA
Piaggio
dibangun oleh pemuda berusia 24 tahun bernama Rinaldo Piaggio di 1884 dengan memproduksi kapal mewah, kereta,
mesin hingga body truk. Terjadinya Perang Dunia 1 membawa perubahan terhadap
aktivitas Piaggio selama beberapa decade. Mereka mulai memproduksi pesawat dan
seaplanes alias pesawat yang memiliki kemampuan mendarat di atas air. Untuk
menunjang produksinya, mereka membutuhkan fasilitas produksi yang lebih banyak.
Di 1917 Piaggio membangun pabrik baru di Pisa, diikuti oleh pabrik di Pontedera
empat tahun berikutnya. Sebelum dan sesudah Perang Dunia II, Piaggio menjadi salah
satu produsen pesawat terbaik di Italia sebelum akhirnya pabriknya hancur
akibat perang.
Lepas perang
berakhir, Putra Rinaldo Piaggio, Enrico
dan Armando membangun kembali pabrik di Pontedera yang luluh lantah.
Setelah membawa mesin dari pabrik Biella, Enrico kembali memproduksi sebuah
produk yang fokus terhadap mobilitas personal. Dia menggunakan sebagian
intuisinya untuk mengembangkan kendaraan dengan desain luar biasa berkat tangan
dingin insinyur aeronautika, Corradino D’Ascanio. Vespa – yang dalam bahasa
Italia berarti Lebah merupakan buah dari determinasi Enrico Piaggio yang
bersikeras untuk membuat sebuah produk dengan biaya rendah.
Selama lebih
dari 6 dekade mendominasi segmen skuter, Vespa hingga saat ini menjadi contoh
unik industri desain yang tidak akan pernah mati. Berkat inovasi baik teknologi
maupun desain yang telah dituangkan telah membuat produk Vespa lambat laun
berubah dari sebuah produk transportasi menjadi salah satu bagian dari sejarah
sosial.
Vespa
merupakan simbol dari kreativitas ala Italia yang termashyur di seluruh dunia
yang dibuktikan oleh kesuksesan penjualan dari tahun ke tahun. Vespa juga
terkenal sebagai salah satu merk yang bernaung di bawah payung Piaggio Group
yang bermarkas di Pontedera (Pisa) dan menjadi salah satu pimpinan manufaktur
roda dua di dunia.
Piaggio
Group secara global memiliki beberapa pabrik, antara lain: Pontedera (Pisa)
yang memproduksi merk Piaggio, Vespa dan Gilera; Scorze (Venice) tempat
memproduksi Aprilia dan Scarabeo; Mandello del Lario (Lecco) untuk merk Moto
Guzzi; Baramati (India) yang memproduksi light-commercial vehicles roda tiga
dan empat untuk pasar India; dan Vinh Phuc (Vietnam) tempat pembuatan skuter
Vespa untuk pasar lokal dan ASEAN. Rentang produksi Piaggio Group meliputi
skuter, sepeda motor dan moped mulai dari kapasitass 50 hingga 1.200 cc yang
dijual dibawah merk Piaggio, Vespa, Gilera, Aprilia, Moto Guzzi, Derbi dan
Scarabeo. Piaggio Grup juga merupakan manufaktur untuk light commercial
vehicles roda tiga dan empat dengan merk Ape, Porter dan Quargo
SEJARAH VESPA DI INDONESIA
PT. Danmotor
Vespa Indonesia (DVI/Danmotor) adalah produsen Vespa terbesar di Asia Tenggara
sekaligus mata rantai yang tak terpisahkan dari sejarah Vespa di dunia.
perusahaan ini didirikan tanggal 27 Juli 1970 dan kemudian berhenti berproduksi
tahun 2007. Ada 2 artikel tentang detail PT Danmotor yang jarang diketahui
orang. Pertama dari artikel Otomotif edisi majalah (edisi khusus) 03 tahun 2002
halaman 18 dan artikel kedua dari majalah MotoRiders edisi ke-26 bulan April
2003 halaman 70, saya ambil dari forum Vespa Indonesia Online (VIO) yang
sebelumnya saya ketik sendiri dengan username saya sendiri. Semoga artikel ini
berguna bagi kita semua.
Awal kehadirannya di Indonesia agak sulit dilacak. Sejak 1963, Indonesia
mengirim pasukan perdamaian di bawah naungan PBB. Negara ujuan Kongo, Afrika
Selatan. Sekembalinya dari benua hitam tersebut, para tentara membawa
'oleh-oleh' vespa. "Tipenya Classic, kapasitasnya 150 cc", papar Roni
Rasidi, pebengkel spesialis vespa di jl.Wijaya Timur, Jaksel.
Pada pertengahan 1965, beberapa importir mendatangkan
vespa langsung dari Itali (Build Up).
Beberapa nama sampai saat ini masih terus 'bermain',
salah satunya adalah PT Gunung Slamet (GS). "Yang impor ayah saya, saat
itu saya masih sekolah.
Tipe yang pertama kali diimpor Sprint dan Super.
Cuma saya enggak ingat berapa unitnya", bilang
Phillip, direktur PT GS di kawasan jalan Sukarjo Wiryopranoto, Jakarta Pusat.
Dengan berkembangnya pasar, pada 27 Juli 1970, PT
DanMotors Vespa Indonesia (DVMI) didirikan sebagai agen tunggal pemegang merk
(ATPM). Saat itu PT DVMI mendatangkan komponen secara semi knock-down.
Sembilan tahun kemudian (1979), didirikan PT ICCO
Murni Indonesia (IMI) dan perusahaan ini memproduksi komponen dan cetakan bodi,
serta machining vespa.
Sepuluh tahun kemudian (1989), IMI bergabung dengan
DVMI. Lalu sejak 1992 DVMI telah memproduksi komponen mesin. "Tujuannya
penghematan devisa dan adanya peraturan pemerintah untuk menggunakan penggunaan
komponen lokal", tambah Gershy Singgih, Senior Manager Commercial PT DVMI.
SPECIAL REPORT PLANT TOUR PT. DANMOTOR VESPA INDONESIA
Kapasitas produksi hanya puluhan
unit per hari. kondisi ini justru memantapkan quality control. Produk prima
menjadi andalan vespa mempertahankan pasar scooter.
Sebelum era motor cub (bebek) di Indonesia, scooter
menjadi pilihan utama kendaraan harian yang andal, praktis, dan efisien. Pada
dekade 1970-1980an, PT Danmotor Vespa Indonesia (DVI), ATPM Vespa/Piaggio ini
mengalami masa keemasan. Jumlah produksi 500an unit per hari ludes terserap
pasar. Hasil yang dipetik, DVI dapat memodernisasi pabrik di pulogadung
Jakarta, termasuk mengirim karyawan "berguru" ke Italia, negara asal
Vespa/Piaggio.
Seiring gencarnya penetrasi pabrikan jepang dengan
varian bebek, reputasi scooter pun surut. ditambah terpaan krisis moneter
1997/1998, DVI mengalami pukulan dahsyat. Rasionalisasi dan perampingan usaha
pun tidak terhindari (PHK). Termasuk "menyewakan" sebagian unit
pabrik untuk kebutuhan kawasaki. Praktis DVI bagaikan small company.
Secara kalkulasi, produksi sekarang yang berjumlah
500an unit sebulan jauh dari ideal. Untunglah DVI pabrik lengkap (walau hanya)
dengan 200an SDM andal, jaringan distribusi dan layanan after sales merata.
keuntungan lain, rendahnya rasio pekerja dengan kapasitas produksi memungkinkan
kontrol kualitas secara sempurna.
Untuk bahan baku dipilih yang terbaik. Aluminium
diimpor dari Australia, Lembaran besi dari jepang, meski sebagian ada hasil
produksi PT. Krakatau Steel, Cilegon. "Bahan lokal juga baik", tegas
Rudy P.Siahaan, Manager Service and Parts DVI.
Sekecil apa pun kesalahan produksi komponen, langsung
dinyatakan reject dan haram dipakai," ujar Rudy saat menemani Motoriders
berkeliling pabrik Danmotor, Senin (10/3) lalu. proses produksi menerapkan
prinsip ban berjalan. intinya terbagi dalam tiga bagian dan semuanya dengan
dukungan peralatan dan mesin yang memadai meski sebagian berasal dari tahun
1980an.
Pada unit "die casting" terdapat mesin
berdaya tekan 700 ton. di sini diproduksi komponen pendukung seperti handle
bar,brake drum, cylinder head, clutch side, sampai fly wheel. Jumlahnya
mencapai 15.000 kepin per bulan, sebagian untuk onderdil.
Pada bagian "metal stamping", ada mesin
heavy press bertekanan 400 ton. Di sini dibuat ratusan item komponen. umumnya
untuk melengkapi sektor bodi dan rangka seperti cover atau dek depan, cover
samping, dsb. Satu unit lagi khusus membuat bagian yang terpenting seperti blok
mesin dan crankcase. Di sini reject sering terjadi karena tuntutan presisi
tinggi. sedikit hitungan meleset akan mengganggu performa scooter," jelas
Rudy.
Selanjutnya ke "assembly shop", pada unit
ini semua komponen disatukan dengan sistem pengelasan maupun pembautan biasa.
khusus bodi dan frame, menempuh proses bonderizing untuk menghilangkan kotoran
dan karat sebelum pengecatan. Di saat bersamaan, komponen mesin dirangkai.
Sebagian besar "jeroan" mesin memang masih impor. Dapur pacu ini
kemudian dicoba satu per satu, tanpa kecuali. satu mesin dijaga satu karyawan
untuk menjamin segalanya sempurna. (kyk buat ferarri ya bro, one man one car.
hehee).
Seluruh komponen lalu disatukan hingga terbentuk bodi
utuh. Proses ini berlangsung pada satu jalur. Setiap scooter menempuh final
inspection. hanya yang sempurna yang layak dipasarkan. jika ditemui kesalahan
harus diperbaiki.
Meski hanya membuat dua varian , Excel dan
Exclusive,prosesnya terkesan lambat. "tapi hasilnya sempurna, terbukti
dari sedikitnya keluhan konsumen pemakai vespa, meski sudah memakai selama
bertahun-tahun," bangga Rudy.
S E L E S A I
|
Jumat, 16 November 2012
sejarah vespa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar